INDONESIA memiliki berbagai ragam suku dan budaya. Salah satu budaya yang sayang untuk dilewatkan adalah budaya masyarakat di Pulau Tidung, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Masyarakat di sini punya budaya mengungkapkan rasa syukur yang unik dan sarat makna filosofis. Misalnya saja dalam Festival Iraw Tengkayu yang tahun ini.
Iraw Tengkayu dari dulu sampai sekarang menjadi bagian dari tradisi Suku Tidung di Tarakan. Sebenarnya upacara adat tersebut sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat di Pulau Tidung atas rezeki dari Tuhan. Caranya adalah dengan melarungkan replika Padaw atau perahu masyarakat Tidung ke Lepas. Sementara Iraw Tengkayu berasal dari dua kata yakni Iraw yang artinya pesta dan Tengkayu yang berarti pulau kecil yang diapit oleh laut, dan hal ini berarti Pulau Tarakan.
Seiring berjalannya waktu, Iraw Tengkayu bukan hanya sebagai upacara adat saja. Di sini juga menjadi ajang festival budaya yang bertepatan dengan hari jadi Kota Tarakan. Festival tersebut pun biasa dilakukan tiap dua tahun sekali dan selalu ramai dipadati oleh wisatawan.
Selain itu keragaman budaya, menyimpan sejuta tradisi dan kebiasaan yang beraneka ragam. Salah satu tradisi yang khas dan menarik untuk dikulik ialah tradisi Iraw Tengkayu, yang berasal dari daerah Tarakan, Kalimantan Utara.
Tradisi ini merupakan warisan budaya ala Suku Tidung sejak ratusan tahun lalu. Festival ini ditandai dengan menghanyutkan sesaji ke laut yang dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seru. Festival budaya ini kerap dilakukan saat perayaan ulang tahun kota Tarakan, atau tepatnya pada 6 sampai 8 Oktober 2024 lalu kegiatan tersebut berlangsung ramai.
Asal kata Iraw Tengkayu
Iraw Tengkayu diambil dari Bahasa Tidung. Iraw berarti perayaan atau pesta, sedangkan Tengkayu adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut di mana hal yang dimaksudkan adalah Pulau Tarakan itu sendiri.
Dalam festival ini akan dilakukan adat Parade Padaw Tuju Dulung di mana perahu dihias dan diarak keliling kota.
Pada bagian bawah perahu dipasang beberapa bilah bambu, yang berfungsi untuk mengakut Padaw Tuju Dulung.
Salah satu hal yang tak kalah identik dari festival ini adalah Padaw Tuju Dulung ini akan dicat dalam 3 warna yang berbeda, yaitu kuning, hijau, dan merah.
Warna kuning doaplikasikan pada bagian paling tinggi di mana menurut Suku Tidung warna kuning melambangkan kehormatan.
Keunikan fastival Iraw Tengkayu tak sebatas dari warna yang dipilih. Padaw Tuju Dulung memiliki 5 buah tiang, di mana hal ini melambangkan waktu salat.
Tiang-tiang tersebut akan diikat dengan kain yang befungsi menjadi atap yang kainnya disebut dengan pari-pari.
Jadi Magnet Wisatawan Mancanegara
Selain sebagai upacara adat, Festival Iraw Tengkayu menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di Kota Tarakan. Berbagai ragam kegiatan keren yang sudah disebutkan di atas memang menjadi daya tarik bagi para wisatawan, nggak cuma dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara.
Adanya antusiasme wisatawan mancanegara tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, bagi kota Tarakan khususnya dan Indonesia pada umumnya, Festival Iraw Tengkayu bisa menjadi branding wisata budaya di tanah air yang kaya akan ragam tradisi. Maka, di sini diperlukan komitmen dari semua pihak. **
By Admin.