TANJUNG REDEB – Jadwal perbaikan Jembatan Sambaliung yang terus molor, dianggap sebagai ketidaksiapan Pemkab Berau melaksanakan kegiatan tersebut. Kondisi ini tentu merugikan masyarakat, khususnya yang terdampak langsung jika akses jembatan ditutup selama perbaikan.
Mengingat tidak sedikit yang sudah menyewa rumah atau pindah usaha ke Tanjung Redeb. Tapi faktanya, sejak diwacanakan Agustus hingga Desember, perbaikan jembatan urung dilakukan. “Janganlah beri informasi yang tidak pasti. Kasihan masyarakat,” tegas Ketua DPRD Berau Madri Pani.
Bahkan informasi terbaru penutupan Jembatan Sambaliung pada 1 Desember lalu, kembali ditunda. Menurut Madri Pani, ini bukti tidak konsistennya pemerintah dalam menentukan sikap. Menurutnya, jika memang tidak siap, seharusnya diinformasikan sejak awal.
Sehingga masyarakat tidak bingung dengan edaran yang dikeluarkan. “Sudah terlalu banyak penundaan dengan berbagai alasan, ia juga mengingatkan Pemkab Berau, dengan besarnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) senilai Rp 3,5 trilun, Pemkab sudah bisa anggarkan pembangunan Jembatan Kelay III tahap pertama. “Rp 200 juta untuk tahap pertama Jembatan Kelay III, daripada memusingkan Jembatan Sambaliung,” katanya.
Bahkan, sosialisasi penutupan Jembatan Sambaliung menurut Madri Pani, sudah dilakukan sejak Agustus lalu, dengan melibatkan langsung Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, namun hingga kini hasil sosialisasi tersebut belum juga diterapkan. “Sudah beberapa kali sosialisasi, dipantau, tapi belum ada aksi perbaikan,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, dengan terbangunnya Jembatan Kelay III, ada opsi bagi masyarakat, jika jembatan tersebut ditutup. Apalagi Jembatan Kelay III sejak 6 tahun lalu sudah direncanakan dan menggunakan anggaran juga. Seharusnya sudah berjalan. “Jika kendala hanya tiang PLN, tandanya pemerintah tidak jelas master plan dalam pembangunan daerah. Ini tidak masuk akal,” bebernya.
Dijelaskan Madri Pani, seharusnya sejak 6 tahun lalu, jika dilakukan bertahap pembangunan Jembatan Kelay III, tidak memusingkan masyarakat jika Jembatan Sambaliung dilakukan penutupan. Dengan tertundanya pembangunan jembatan, tentu merugikan banyak kampung yang berada di lima kecamatan.
“Jika pun dibangun Jembatan Sambaliung, perlu diuji tahan berapa lama, dan sebagainya. Jadi tidak fokus ke jembatan tersebut saja. Saya juga sudah ketuk anggaran untuk Jembatan Kelay,” paparnya. (admin-TB)