Sopir Truk di Aniaya Dekat Pos Polisi Tahura Bukit Suharto Oleh Geng Motor, ini penyebabnya

SAMARINDA – Aksi brutal terjadi di dekat pos polisi tahura, dimana pelaku merupakan dua geng motor, selain itu para pelaku tersebut terekam oleh warga sekitar. Polisi kemudian menangkap dua pelaku kurang dari 24 jam.

Dua anggota geng motor di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan penganiayaan terhadap seorang sopir truk bernama Rio Trisna Ramadhani. Penganiayaan itu terjadi saat sang sopir berencana beristirahat.

Dua pelaku itu bernama Kur (28) dan rekannya, seorang remaja berusia 18 tahun. Keduanya harus mempertanggungjawabkan perbuatan penganiayaan terhadap Rio Trisna Ramadhani.

Rio Trisna Ramadhani diketahui merupakan seorang supir truk pengantar barang ke sejumlah supermarket di Samarinda.

Dia mengalami luka berat hingga tidak sadarkan diri akibat penganiayaan dua anggota geng motor itu.

Aksi penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu, 12 Juli 2023 di jalan poros Balikpapan-Samarinda atau KM 68 di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Tepatnya di depan Pos Polisi Taman Hutan Raya Bukit Suharto.

Aksi para pelaku yang melakukan penganiayaan sempat terekam oleh ponsel milik seorang warga saat para pelaku, yang berjumlah 4 orang, meninggalkan lokasi kejadian.

Seorang warga bernama Adit, yang merekam video saat para pelaku meninggalkan korban yang sedang tergeletak, mengaku kasihan melihat korban.

Adit lalu merekam peristiwa tersebut agar para pelaku dapat diidentifikasi dan segera ditangkap.

“(Pelaku) langsung kabur. Gak ada yang berani (tolong korban). Takut nanti ada yang patah lukanya, gak ada yang tahu. Soalnya ada aku, kan gak ada orang. Gak ada yang tahu,” ujar Adit, ditemui Kamis 13 Juli 2023.

Sementara itu, sejumlah rekan kerja korban terlihat mengamankan truk yang digunakan pelaku ke kantor Polsek Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara Kamis 13 Juli 2023.

Truk boks dengan nomor polisi B 9071 EXR berwarna putih yang dikendarai oleh Rio diantarkan ke kantor Polsek Loa Janan untuk proses penyelidikan.

Ardi, seorang rekan kerja korban, mengungkapkan korban dalam kondisi sakit. Akibatnya, saat dianiaya oleh para pelaku, korban tidak mampu melawan.

“Awalnya memang mungkin motor itu gak terima disalip. Diklakson ama teman saya. Mungkin motor itu panas. Dilempar itu batu. Teman saya turun itu langsung dipukul helm hingga tergeletak. Kondisi teman saya lagi sakit, Pak. Ya, namanya orang sakit, gak bisa melawan. Dipukul pun dia lemah keadaanya,” ujar Ardi.

Kini aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi telah menangkap dua terduga pelaku anggota geng motor, bernama Kur (28) dan rekannya, seorang remaja berusia 18 tahun, dan Polisi juga melakukan pengejaran terhadap dua rekan pelaku yang masih buron. (HR)

By : Admin.