BULUNGAN – Didampingi Direktur Direktur RSUD Soemarno Sosroatmodjo, Bulungan, dr Widodo Darmo, Bupati Bulungan Syarwani, meninjau langsung ruang dan alat pencuci darah atau Hemodialisa (HD) yang nanti bakal di fungsikan dalam waktu dekat ini.
” Kami mengecek langsung alat HD yang baru datang beberapa hari lalu, ada 5 unit alat Hemodialisa yang kini tersedia di rumah sakit. Dengan adanya alat HD ini diharapkan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Syarwani.
alat yang berfungsi menggantikan peran ginjal dalam tubuh untuk menyaring darah dari limbah racun sisa metabolisme itu. Syarwani mengatakan akan difungsikan segera, tinggal menunggu perizinan dan visitasi dari Kolegium Dokter Neurologi Indonesia.
” Informasinya dari Direktur RSUD, untuk petugas yang mengoperasikan alat tersebut, merupakan dokter umum dan perawat terlatih, yang disiapkan oleh RSUD Bulungan. Ini semua dari RSUD yang sediakan, untuk penanggung jawab spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan Hipertensi, yang masih kontrak eksklusif dengan dokter rumah sakit lain,” ujar Syarwani.
Untuk sementara RSUD Bulungan juga telah melanjutkan pendidikan kepada tenaga spesialis pada felodealis yang nanti akan bisa menjadi penanggung jawab Hemodialisa, ” karena memang itu akan menjadi salah satu syarat agar bisa bekerja sama dengan BPJS,” ujar Syarwani.
Syarwani menyebutkan bahwa jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bulungan, sebanyak 565 Tenaga Kesehatan, sebanyak 26 Tenga medis spesialis, dan 2 orang Tenga konsultan, selain 26 dokter spesialis dan sebanyak 17 orang dokter umum.
” Untuk tenaga sepsialis juga sudah di topang dengan berbagai macam layanan penunjang, saya harap ini terus di tingkatkan, dalam waktu dekat juga RSUD akan meningkatkan sarana penunjang sehingga lebih eksisting dan dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bulungan,” ujar Syarwani.
Syarwani mengungkapkan akan terus berupaya memenuhi harapan masyarkat terhadap layanan dasar kesehatan di Kabupaten Bulungan. ” Diharapkan kepada RSUD Bulungan, untuk terus melakukan evaluasi sehingga kita akan terus mendapatkan update terkini perkembangan layanan kesehatan kepada masyarakat, karena kepuasan publik menjadi ukuran RSUD Bulungan,” ujar Syarwani.
Selain itu, dikatakan Syarwani bahwa suka tidak suka arah digitalisasi tidak dapat dihindari, maka dengan itu, terkait dengan digitalisasi layanan Rumah sakit ini, memilki efisiensi yang sangat tinggi.
” Saya mengajak untuk melakukan perbaikan terhadap tata kelola pelayanan rumah sakit ini, agar ekspektasi layanan dasar kesehatan kepada masyarkat benar-benar dapat dihadirkan dirumah sakit ini,” tuntas Syarwani. (admin-TB).