Irfan Taufik: Pendidikan Bukan Tanggung Jawab Daerah Semata

banner 120x600

BALIKPAPAN, TeropongBorneo.My.Id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Irfan Taufik, mengaku khawatir terhadap minimnya infrastruktur pendidikan dan kekurangan guru di Kota Balikpapan. Apalagi, Kota Balikpapan juga bersiap menghadapi tantangan menyambut perpindahan Ibu Kota Negara ke Klaimantan Timur. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di Hotel Horison Ultima.

Kata Irfan Taufik, jumlah sekolah di Kota Balikpapan saat ini tidak mencukupi untuk menampung jumlah siswa yang terus bertambah. Menurutnya, banyak anak yang ingin melanjutkan pendidikan di Kota Balikpapan. Sayang, terbatasnya kapasitas sekolah menjadi kendala.

“Selain itu, masalah lain yang dihadapi adalah ketersediaan sumber daya manusia di sektor pendidikan. Aturan dan kebijakan pengangkatan guru yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat belum sepenuhnya memahami kondisi di daerah,” katanya.

Bagi Irfan Taufik, untuk mengatasi kekurangan guru saat ini, Disdikbud Kota Balikpapan mencoba mengambil kebijakan alternatif dengan mengubah peran guru dalam lingkungan sekolah tanpa secara langsung mengangkat mereka.

Meskipun terdapat pembatasan aturan dalam merekrut guru, Disdikbud Kota Balikpapan berusaha mencari solusi agar guru tetap dapat terlibat dalam proses pendidikan.

“Informasi yang mencerminkan situasi pendidikan di daerah belum sepenuhnya tersampaikan ke kementerian pusat, terutama mengenai dampak perpindahan ibu kota negara yang signifikan terhadap Kota Balikpapan,” ujarnya.

Irfan Taufik memperkirakan, tahun depan, sekira satu juta orang akan pindah ke Kota Balikpapan karena perpindahan tugas kerja dan faktor lainnya. Hal ini semakin memperburuk kekurangan fasilitas pendidikan di Kota Balikpapan.

Oleh karena itu, Irfan Taufik menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi tantangan ini. “Saya menyadari bahwa pendidikan bukanlah tanggung jawab daerah semata, melainkan merupakan persoalan nasional yang membutuhkan kerjasama semua pihak,” ucapnya.

Selain itu, Irfan Taufik juga mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengembangan aspek nonakademik dalam dunia pendidikan.

Dia menekankan bahwa tidak semua anak memiliki potensi akademik yang sama, sehingga penting untuk memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki kemampuan di bidang nonakademik, seperti seni dan olahraga.

Dia pun menggambarkan bahwa lapangan kerja saat ini tidak hanya terbatas pada pekerjaan kantor atau Pegawai Negeri Sipil, tetapi juga mencakup bidang seperti sepak bola yang dapat memberikan penghasilan yang besar.

Dalam hal ini, urai Irfan Taufik, peran orang tua juga sangat penting dalam mendukung perkembangan anak di sekolah. “Saya mengimbau agar orang tua aktif dalam mengikuti perkembangan anak mereka di sekolah, bukan hanya berdasarkan laporan rapor sebagai acuan,” jelasnya.

Menurutnya, dunia pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan pemerintah, melainkan juga membutuhkan keterlibatan aktif dari orang tua yang memiliki waktu lebih banyak bersama anak-anak untuk melihat dan menilai kemampuan mereka.

Irfan Taufik sendiri menyadari, untuk menghadapi tantangan ini diperlukan terobosan dan inovasi yang berkelanjutan. Dia berharap agar prestasi akademik dan nonakademik dapat berjalan sejalan, sehingga anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk memberikan kritik dan masukan yang konstruktif sebagai bagian dari proses perbaikan yang terus-menerus.

Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, diharapkan Kota Balikpapan dapat menghadapi perpindahan IKN dengan sukses dan mampu mengatasi tantangan dalam dunia pendidikan,” tukasnya. (Admin-TB*).