TANJUNG SELOR, Teroppong Borneo – Sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan, maka perpustakaan perlu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat dan swasta. Tak hanya itu, peran serta masyarakat juga diharapkan sebagai upaya dalam pembentukan, pengelolaan, penyelenggaraan, pengembangan dan pengawasan.
Demikian disampaikan Sekretaris Provinsi Kaltara Suriansyah, saat memakili gubernur Zainal A Paliwang membuka kegiatan sosialisasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) di Tanjung Selor, Senin (25/11/2024).
Hal ini, lanjutnya, dilakukan untuk meningkatkan jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan. “Melalui ini, bisa menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas yang ada seperti buku, komputer dan internet serta tenaga-tenaga pengelola perpustakaan yang terlatih untuk memberikan layanan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, perpustakaan sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang perpustakaan, merupakan urusan wajib non pelayanan dasar yang berperan sebagai wahana belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi masyarakat, untuk mencapai cita-cita luhur “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Adapun program revitalisasi pengembangan perpustakaan umum, melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dilaksanakan oleh perpustakaan nasional, merupakan program yang mendukung program prioritas nasional. Hal ini bertujuan untuk percepatan pengurangan kemiskinan melalui penguatan literasi untuk kesejahteraan.
“Revitalisasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” kata dia.
Sekda menambahkan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program Perpusnas RI, sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai tempat pembelajaran sepanjang hayat dan sebagai tempat aktivitas masyarakat.
“Program ini memiliki dampak yang dapat dirasakan langsung bagi masyarakat, dalam rangka penguatan literasi masyarakat melaui beragam kegiatan literasi informasi yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” imbuhnya.
Kegiatan sosialisasi program TPBIS diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara. Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Provinsi Kalimantan Utara, Suwarsana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep TPBIS sebagai salah satu strategi meningkatkan peran perpustakaan di tengah masyarakat.
“Melalui program ini, perpustakaan diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sosialisasi ini akan membahas kebijakan pengembangan perpustakaan, penjelasan program TPBIS, dan strategi implementasinya,” ujar Suwarsana.
Kegiatan sosialisasi TPIBS pada hari ini diikuti sebanyak 60 peserta dari dinas perpustakaan dan kearsipan se-Kalimantan Utara, perpustakaan desa/ kelurahan dan taman bacaan masyarakat di wilayah kabupaten Bulungan.
Acara ini akan menghadirkan narasumber utama, Vickyko Romana Putra, seorang Master Trainer TPBIS yang telah diakui oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Vickyko juga merupakan Duta Baca Kalimantan Utara. Selain itu, juga penjelasan terkait program TPIBS yang disampaikan oleh Kepala DPK Kaltara, Ilham Zain.
Disampaikan Ilham, program TPIBS merupakan bagian dari transformasi perpustakaan atau revitasisasi. Yakni, memastikan semua individu dapat mengakses perpustakaan tanpa memandang latar belakang.
Melalui sosialisasi pada hari ini dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya transformasi perpustakaan yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Dia pun berharap melalui penyelenggaraan kegiatan pada hari ini, kita dapat turut meningkatkan transformasi perpustakaan sebagai bagian dari upaya kita untuk meningkatkan budaya literasi di provinsi Kalimantan Utara. (*)
By Admin.