Samarinda Segera Miliki Pelabuhan Multipurpose, Andi Harun: Menjadi Pusat Logistik dan Pergudangan Terintegrasi

SAMARINDA, teropongborneo.my.id – Sebuah kawasan pelabuhan multipurpose akan dibangun dari tiga konsorsium yakni Pemkot Samarinda, PT RAE Energi Investama dan PT Samudera Pelabuhan Indonesia.

Lokasinya berada di Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran, dengan luas area tahap pertama sekitar 25 hektare serta pada masterplan luas totalnya mencapai 50 hektare. Kerja sama ditandai groundbreaking yang dilakukan Senin (9/9).

Wali kota Samarinda Andi Harun mengungkapkan, kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memajukan perekonomian kota. Pelabuhan ini tidak hanya akan menjadi pusat logistik, dan dilengkapi dengan area pergudangan yang terintegrasi.

“Kegiatan ini (groundbreaking) merupakan langkah awal menuju MoU untuk membangun pelabuhan, nanti akan meningkat di perjanjian kerjasama. Kemudian baru secara terang dan jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak,” ucapnya, Senin (9/9).

Bahkan bukan tidak mungkin memindahkan pelabuhan penumpang di Jalan Yos Sudarso ke area ini,” sambungnya.

Dirinya optimistis bahwa pelabuhan ini akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Samarinda, khususnya di kawasan Palaran. Terlebih pemkot sudah memplot Palaran sebagai daerah industri dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW). “Lokasi di sini strategis karena berada di sebelah Sungai Mahakam,” ucapnya.

Dia berharap perjanjian kerjasama bisa terealisasi sehingga konstruksi Pelabuhan bisa dimulai tahun depan. Dengan adanya pelabuhan ini, diharapkan dapat menghidupkan kembali industri di Samarinda dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Kami akan berikan dukungan kepada perusahaan, seperti dukungan infrastruktur,” ungkapnya.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Samudera Pelabuhan Indonesia, Dhany Yudha, menyampaikan bahwa perusahaannya akan fokus pada kegiatan operasional kepelabuhanan di area yang dikelola oleh PT RAE Energi Investama.

Salah satu kegiatan awal yang akan dikerjakan melalui Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), yakni untuk bongkar muat batu bara. “Peminatan dari sektor CPO juga sudah ada,” jelasnya.

Dhany Yudha juga berharap adanya dukungan dari pemerintah kota, terutama dalam penyediaan infrastruktur jalan akses menuju pelabuhan. Dengan demikian, konektivitas pelabuhan dalam kawasan industri dan pusat kota dapat terwujud dengan baik.

“Ke depan kami akan membahas mengenai bentuk kerja sama, termasuk membahas saham atau profit sharing antara ketiga pihak ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pelabuhan multipurpose adalah jenis pelabuhan yang dirancang untuk dapat melayani berbagai macam jenis muatan dan kegiatan bongkar muat. Pelabuhan ini memiliki fleksibilitas untuk menangani berbagai jenis barang, mulai dari peti kemas, kargo umum, curah cair, hingga aneka logistik lainnya.

Editor: SB