Pengaspalan Jalan Taman Samarinda Dikritik Teknik Sipil

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

SAMARINDA – Satu jalur di area Taman Samarendah telah diaspal, Jumat (15/9). Metode perbaikan jalan seputar Taman Samarendah dikritik akademisi teknik sipil. Mengaspal tanpa membongkar paving block lebih dahulu dianggap tidak efektif. Namun, pihak pelaksana proyek tetap akan melanjutkan dengan dalih sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan.

Sementara warga Samarinda Kota yang sering melintasi Jalan Bhayangkara, khususnya di sekitar Taman Samarendah pasti merasakan betapa tidak nyamannya kondisi jalan di sana. Paving block yang menjadi penutup jalan sudah banyak rusak dan bergelombang.

Akibatnya, kendaraan yang melaju di sana sering terguncang dan terhambat. Untuk mengatasi masalah itu, Pemkot Samarinda melakukan perbaikan jalan dengan cara mengaspal di atas paving block. Pekerjaan yang menelan anggaran Rp 3,2 miliar dari APBD Samarinda 2023 dimulai sejak Kamis (14/9).

Namun, langkah ini ternyata menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Beberapa ahli dan pengamat menilai bahwa perbaikan jalan dengan metode overlay tidak akan efektif. Cara itu dinilai justru akan mempercepat kerusakan jalan.

Salah satu yang menyoroti adalah Ketua Jurusan Teknik Sipil Polnes Samarinda, Tumingan. Ia mengatakan, perbaikan jalan dengan aspal atau beton tidak masalah, asal disertai dengan perbaikan drainase.

Menurutnya, drainase adalah faktor utama yang memengaruhi usia jalan. “Yang bermasalah itu air. Coba lihat drainasenya, apakah terawat atau tidak?” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa drainase di Taman Samarendah saat ini tidak terurus. Sebab, kerap dipenuhi sedimentasi, baik sampah maupun pasir dari aktivitas pembukaan lahan di hulu atau kotoran kendaraan.

Hal ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar saat hujan dan malah menumpuk di permukaan jalan. “Selama saluran drainase itu bagus, insyaallah awet. Jalan, apapun konstruksinya musuhnya air,” jelasnya.

Ia menyarankan agar jalan dibuat dengan pola kemiringan 3-5 derajat agar air bisa mengalir ke sisi drainase saat hujan. Ia juga mengkritik metode overlay yang dilakukan pihak pelaksana. Paving block yang ada harus diangkat dulu sebelum diaspal karena sifatnya tidak bisa mengunci. “Jika diaspal pasti ada pergerakan saat dilewati kendaraan berat, kemungkinan bakal rusak lagi,” tambahnya.

Sementara itu, pihak Pemkot Samarinda tetap bersikukuh dengan rencana perbaikan jalan sesuai anggaran yang ada. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Samarinda Budy Santoso mengatakan, pengaspalan yang dilakukan menggunakan aspal AC-WC tebal 4 cm.

Budy mengklaim bahwa paving block tidak dibongkar karena dijadikan fondasi. “Permasalahan di area terbuka dan terjadi gelombang karena air masuk ke sela paving block, sehingga pasir larut ke drainase. Harapannya ditutup aspal ini, air tidak masuk lagi ke sela paving,” ucapnya.

Budy mengakui bahwa pada pekerjaan overlay awal ini, dimungkinkan terbentuk pola paving. Tahun depan akan diusulkan pengaspalan lanjutan dengan biaya yang sama sekitar Rp 3-4 miliar melalui APBD 2024. Dengan ketebalan yang sama, nantinya aspal di sana mencapai tebal ideal sekitar 8 cm.

“Kami juga mempertimbangkan sudut kemiringan tertentu sebagai pengendali genangan air yang berpotensi memperpendek usia aspal. Jadi, ketika hujan, air langsung mengalir ke drainase kiri-kanan taman yang tersedia,” ucapnya.

Dia berharap, warga memahami dan mendukung pekerjaan ini karena metode yang dilakukan sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Seperti kemacetan imbas tingginya arus lalu lintas di jalur tersebut.

Jika memilih metode rigid pavement (beton), biayanya lebih mahal. Sekitar Rp 10 miliar. Pihaknya berusaha memperbaiki dengan gangguan lalu lintas sekecil mungkin. “Harap berhati-hati selama pengaspalan sedang berlangsung karena prime coat untuk roda dua sangat licin. Kami berusaha melaksanakan sebaik mungkin untuk kenyamanan pengguna jalan,” tutupnya. (*)

By Admin.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%