BULUNGAN – Kapal nelayan penangkap ikan karam di perairan Kecamatan Bunyu, Bulungan setelah diterjang badai, Kamis (20/7) malam. Salah seorang warga Bunyu, Hariyono saat dikonfirmasi membenarkan adanya kapal karam tersebut. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. “Iya, tadi malam diterjang badai,” kata Hariyono, Jumat (21/7).
Dipastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat ini, kapal karam sudah dievakuasi ke pinggir pantai. “Tadi, saya ke sana kapal sudah dievakuasi ke pinggir pantai,” Menurutnya, kejadian ini bukan kali pertam, sebelumnya sempat ada kapal kurau yang diterjang badai. “Bulan lalu ada juga kapal kurau yang diterjang badai,” bebernya.
Hingga saat ini, aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring kurau masih marak terjadi di perairan Bunyu. “Iya, bandel. Sampai sekarang ini masih melakukan aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring kurau,” ujarnya.
Sementara, Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengaku sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kaltara dalam seminggu ke depan. “Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang,” bebernya.
Dalam skala global, nilai SOI, IOD, dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Begitu juga dengan MJO aktif pada kuadran 5 (maritime continent, netral).
“Selama seminggu ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian besar wilayah Sumatera bagian utara. Sementara itu, gelombang Kelvin diprakirakan masih akan aktif di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.
Sehingga, faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Saat ini, siklon tropis talim terpantau telah memasuki daratan dan punah. Sementara itu terdapat bibit siklon tropis 98W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua yang menginduksi low level jet yang terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina.
“Sistem ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang di sekitar sistem,” Kemudian, sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Sumatera yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Barat. jelasnya.
“Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Kaltara. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem,” jelasnya. (*)
By: Admin.