BULUNGAN – Paparan akhir dan penyerahan hasil dokumen profil keanekaragaman hayati di Kabupaten Bulungan dilaksanakan di Grand Pangeran Khar Hotel di Jl Katamso, Tanjung Selor pada Selasa (15/8).
Sekretaris Daerah, Risdianto, S.Pi, M.Si menjelaskan, dokumen tersebut merupakan salah satu upaya Kabupaten Bulungan mengatasi tantangan global berupa perubahan iklim serta melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
Penyusunan dokumen dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Bulungan bekerjasama dengan Pusat Kebijakan Strategis Setjen Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka memberi gambaran profil keanekaragaman hayati yang mencakup keanekaragaman tingkatan ekosistem, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetik berdasar data sekunder yang ada di Bulungan.
Diketahui, sumber keanekaragaman hayati di Kabupaten Bulungan dibedakan menjadi 2 yaitu kawasan hutan dan bukan kawasan hutan.
Keanekaragaman hayati ini merupakan aset bagi pembangunan nasional dan daerah sehingga diperlukan pengelolaan secara terpadu, baik antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan.
Kemudian tingginya tingkat keanekaragaman hayati suatu daerah memberikan peluang pemanfaatan yang lebih tinggi. Sehingga daerah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, mempunyai peluang besar pula untuk memperoleh keuntungan dari pemanfaatan keanekaragaman hayati dan bagian-bagiannya.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita mengatasi tantangan global dengan menginventarisasi, memetakan potensi yang dimiliki khususnya keanekaragaman hayati,” ujar Sekda dalam kegiatan yang diikuti para camat, lurah dan kepala desa se-Bulungan, Sawit Watch, The World Wide Fund for Nature Inc. (WWF) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara, .
Disebutkan saat ini ada 3 tantangan global yaitu kelangkaan energi, kelangkaan pangan dan kelangkaan air. Maka dengan adanya profil keanekaragaman hayati diharapkan dapat memberikan manfaat kepada anak cucu di Kabupaten Bulungan dari aspek lingkungan di masa depan.
Sekda mengungkapkan, potensi minyak dan kayu di Bulungan maupun secara umum di wilayah Provinsi Kalimantan Utara ke depannya akan habis. “Sehingga sumber daya yang kita miliki harus dapat betul-betul kita manfaatkan dengan efektif dan efisien secara berkelanjutan,” tandasnya.
Ditambahkan, selain dokumen profil, perlu juga dilakukan kajian strategi pengelolaan sumber daya hayati yang dimiliki Bulungan. Sehingga selain bermanfaat secara ekonomi, kelestarian lingkungan dapat terus terjaga.
“Kabupaten Bulungan ini mendapat anugerah berkah dari Tuhan YME, kita memiliki minyak, kayu, sungai, laut, hutan dan segalanya. Sehingga dalam pengelolaan sumber daya ini kita semua harus mengubah mindset, tidak hanya eksploitasi tapi yang terpenting yaitu kelestariannya,” pesan Sekda.
Selain itu, upaya pengelolaan juga tidak hanya dilakukan pemerintah tapi juga melibatkan semua pihak terkait. (*)
By Admin-TB.