Bupati Akan Upayakan Relokasi Warga Bantaran Sungai

0 0
Read Time:1 Minute, 52 Second

MAHULU, TeropongBorneo.My.Id -Setelah banjir menerjang 42 kampung di Mahakam Ulu (Mahulu) di lima kecamatan pekan lalu, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh langsung memberikan perhatian khusus. Bersama organisasi perangkat daerah (OPD) menggelar bakti sosial.

Kegiatan itu untuk melancarkan bantuan dan intervensi dalam pendataan langsung dampak genangan itu. Mulai bagi-bagi sembako dan pemberian dana tunai hingga ajakan pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Pelaksanaan dimulai Selasa (21/5) di Kecamatan Long Bagun, Kecamatan Laham, dan Kecamatan Long Hubung. Tiga kecamatan itu merupakan daerah yang paling terdampak. Kemudian dua kecamatan lainnya, yakni Long Pahangai dan Long Apari pada Kamis (23/5) dan Jumat (24/5).

Pada kunjungan ke ibu kota Kecamatan Long Apari, yakni Kampung Tiong Ohang, Boni –sapaan akrab Bonifasius Belawan Geh—mengaku prihatin kepada masyarakat ulu riam. Kondisi air yang sedang besar membuat pemkab tidak bisa berbuat banyak.

Terutama, akses yang berbahaya kala arus deras dan jalan darat yang terputus oleh anak sungai yang meluap. “Maaf, saat ini kami datang membawa bantuan dengan niat tulus,” ucapnya kepada warga di Balai Adat Tiong Ohang, (25/5).

Banjir yang merendam Mahulu itu telah merusak harta benda milik warga. Bahkan, kantor OPD di Pemkab Mahulu juga terendam. Sehingga, aparat untuk mengambil tindakan jadi terhambat.

“Kurang lebih seminggu yang lalu kami kedatangan tamu yang tidak diundang (banjir). Air kiriman dari hulu sangat banyak. Itu yang harus dihadapi. Apalagi, area kecamatan yang di hilir sekitar 95 persen terendam semua,” bebernya.

Meski hanya satu korban meninggal dunia, namun duka yang dirasakan begitu banyak. Terlebih saat menatap masa depan, warga masih was-was dengan banjir. Sebab, mereka masih tinggal di pesisir Sungai Mahakam. “Jadi, solusinya adalah menghindari dari sumber banjir dengan pindah ke daerah yang lebih tinggi,” ajaknya.

Pria bergelar magister ekonomi itu menyarankan pindah jalan poros. Menurutnya, lokasi itu juga bisa meningkatkan taraf ekonomi karena akses yang mudah dan terjangkau.

Dia berharap, mulai petinggi kampung hingga kecamatan untuk segera mengusulkan ke pemkab agar cepat melakukan pematangan lahannya. Semua warga harus sepakat tidak boleh lagi membangun rumah di pinggir sungai.

Boni meminta kepada camat untuk mendata rumah yang rusak maupun fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas. Tujuannya demi mempercepat penganggaran untuk perbaikan infrastruktur. “Cepat saja didaftarkan. Rumah warga dan sekolah. Kasihan anak-anak kita menghadapi ujian sekolah,” tuturnya. (*)

By Admin.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%