BONTANG – Rencana penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) BBM yang ditargetkan mulai 19 Desember terpaksa mundur sehari. Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Ariyanto mengatakan baru bisa melakukan pendistribusian pada 20-22 Desember.
“Karena dana BLT baru siap pada besok (hari ini) dari BPD Kaltimtara. Apalagi dana di atas Rp 1 miliar dan pecahan Rp 50 ribu sehingga perlu disiapkan khusus,” kata Ariyanto.
Nantinya penyaluran dilakukan di tiap kantor kelurahan. Buka pelayanan mulai pukul 08.00–15.30 Wita. Di tiap kelurahan nantinya disiagakan petugas. Sesuai surat keputusan yang telah dikeluarkan mengenai pembagian tugas.
Selain itu, jumlah penerima dipastikan berkurang. Dari 7.510 penerima pertama kini menjadi 6.998 kepala keluarga. Ia menyatakan untuk dua faktor tidak diambilnya BLT di tahap pertama masih mendapatkan perlakuan khusus untuk menerima di fase kedua ini.
Meliputi tidak sampainya informasi penerima karena ketua RT tidak memiliki kontrak dan berada di luar kota. “Jadi nama mereka tidak bisa dihapuskan begitu saja dari daftar,” ucapnya.
Akan tetapi, untuk penerima yang tidak mengambil akibat meninggal dunia, pindah domisili, pindah domisili tidak lapor, dan sudah berkategori keluarga mampu otomatis dicoret. Penghapusan ini sudah dilengkapi dengan berita acara penghapusan daftar dari tiap kelurahan. dan “Ada penghapusan penerima berdasarkan klarifikasi RT setempat dan berita acara dari kelurahan sudah kami terima,” tutur dia.
Ia pun tidak memerincikan jumlah tiap faktor tersebut berdasarkan kelurahan. Artinya ada 512 kepala keluarga yang tidak akan menerima BLT BBM di tahap kedua. Nantinya tahap kedua ini akan diberikan Rp 150 ribu tiap penerima , sehingga dana yang disiapkan untuk tahap kedua mencapai Rp 1.049.700.000.
Dipastikan pasca tiga hari penyaluran tidak ada perpanjangan waktu. Berbeda saat tahap pertama lalu, Dissos-PM membuka pelayanan tambahan di Rumah Singgah, Bontang Baru bagi penerima yang belum sempat mengambil bantuan. “Karena waktunya ini sangat mepet dengan tutup buku anggaran,” pungkasnya. (admin-TB)