Samarinda, teropongborneo.my.id – Asa Warga Samarinda Utara mendapat aliran air bersih dengan lancar perlahan terlihat. Perumdam Tirta Kencana, menandatangani perjanjian kerja sama pembelian aset bangunan eksisting IPA Bendang 2 di Kelurahan Lok Bahu kecamatan Sungai Kunjang.
Sebelumnya aset tersebut disita Bankaltimtara dari kontraktor pembangunan ketika kreditnya macet. IPA Bandang 2 dibangun sejak 2008 lalu, atau mangkrak 16 tahun dan belum pernah difungsikan hingga kini.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama ini telah melalui proses panjang, hingga akhirnya negosiasi terkait nilai aset mencapai kata sepakat, yakni Rp 23 miliar. Selanjutnya perumdam akan mencicil pembelian aset tersebut ke Bankaltimtara.
“Kalau pemkot yang ambil alih, aset masih dalam penguasaan investor dan tidak bisa jalan. Dengan kesepakatan kerja sama ini, aset bisa dimanfaatkan oleh pemkot dalam hal ini melalui Perumdam Tirta Kencana, sehingga bisa dibangun serta difungsikan kembali dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucapnya, Selasa (30/7).
Dia berharap pembangunan bisa dilanjutkan, karena secara desain, IPA ini mampu memproduksi air bersih hingga 400 liter per detik. Tentunya diharap menyelesaikan masalah pelayanan, di mana ada sekitar 23 persen warga Samarinda yang belum menikmati air bersih. “Ini akan berdampak menyelesaikan kekurangan air bersih,” harapnya.
Soal pendanaan pembangunan, politikus Partai Gerindra ini menegaskan sudah mewanti pihak Perumdam Tirta Kencana, untuk mengedepankan prinsip business to business, misalnya Bankaltimtara. Bahwa pengembangan usaha menggunakan APBD adalah opsi paling akhir. “Tujuannya agar business behaviour-nya bisa hidup. Toh jika investasi di bidang air bersih, Bankaltimtara tentu berminat. Karena jelas pengembaliannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Perumdam Tirta Kencana Samarinda Nor Wahid Hasyim menyebut bahwa perlu kocek Rp 28 miliar untuk mengoperasionalkan IPA Bendang 2. Soal kondisi bangunan eksisting diakuinya cukup baik, meskipun beberapa aset pendukung yang sebelumnya sudah dipasang oleh kontraktor pembangun, hilang dan keberadaanya tidak diketahui. “Ini bangunan concrete, jadi secara usia pemanfaatan masih layak dan panjang. Apalagi belum pernah dipakai sejak dibangun,” ucapnya.
Dia pun menarget IPA bendang 2 bisa mulai beroperasi tahun depan. Sebagian besar hasil produksinya akan didistribusikan ke wilayah Samarinda Utara melalui jalur pipa distribusi di Jalan Nusyirwan Ismail dan HM Ardans. “Targetnya tahun depan, masalah bulannya belum tau,” singkatnya. (*)
By Admin/HR.