Karena Kejar Waktu Proyek DAS Asal-Asalan, Ini Kata Anggota DPRD

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

BALIKPAPAN – Proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang tak kunjung selesai terus menjadi sorotan. Hingga masa perpanjangan pengerjaan proyek jatuh tempo, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong dilakukan audit bahkan pergantian kontraktor jika tidak rampung.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS Slamet Iman Santoso mengatakan, proyek DAS Ampal ini tidak kunjung rampung. Justru menimbulkan beberapa insiden dan kemacetan. “Saya nilai semakin ke sini pengerjaan asal-asalan saja. Coba lihat jalan semakin rusak, drainase yang ditutup malah menimbulkan beberapa insiden, mulai dari ban mobil terperosok hingga terbaru, truk bermuatan juga terperosok, hampir saja terguling,” katanya, Kamis (25/1).

Ia menyampaikan, masyarakat sudah lelah melihat pengerjaan proyek DAS Ampal oleh PT Fahreza Duta Perkasa ini. Pengerjaan terkesan tidak profesional, terkesan asal-asalan karena memburu waktu. “Lihat saja, alat berat di depan Telkom itu diparkir di tengah, jadi penyebab kemacetan baru,” tuturnya.

Ia mendorong agar pemkot benar-benar mengawal proyek ini. Perpanjangan proyek DAS Ampal 50 hari ke depan atau hingga 19 Februari 2024. “Sebaiknya nanti dilakukan audit. Kalau perlu ganti kontraktor yang bisa cepat merapikan dan merampungkan,” ujarnya.

Slamet berharap, ke depan, jika proyek dengan nilai besar, track record kontraktor dipelajari benar-benar. Maksud pemerintah baik, menanggulangi banjir. Namun, dalam pengerjaan proyeknya tidak jelas, terkesan asal-asalan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecale mengatakan, terkait proyek DAS Ampal perlu kiranya dilakukan audit oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Pasalnya, jika dilihat kasatmata pengerjaan seperti asal-asalan.

“Contohnya, penutup drainase, sudah patah saja. Kemudian, kedalaman dari saluran apa sudah benar. Diaudit kembali, bukan hanya semata-mata mengejar target tercapainya waktu, tetapi justru mengabaikan aspek kualitas,” terangnya.

Ia juga menekankan, jika perlu pihak aparat melakukan audit juga. Jadi jelas semua pihak terlibat. Pada dasarnya, pihaknya terus berkomitmen dan konsisten mengawal proyek tersebut sampai tuntas sesuai fungsi institusi DPRD sebagai lembaga untuk mengontrol.

Terpisah, Kabid SDA Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Jen Supriyanto menjelaskan, insiden terperosoknya truk di drainase proyek pengerjaan DAS Ampal bukan dikarenakan kualitas pengerjaan yang tidak baik. Melainkan, beban truk yang melintas di atas drainase proyek DAS Ampal terlalu berat, sekitar 30 ton, sementara beban maksimal penutup drainase hanya 10 ton. #

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%