ROMA – Dalam pidato pada malam Natal, Paus Fransiskus memberikan pidato dengan tema keserakahan pada berbagai tingkatan, yang nantinya dapat menyebabkan perang, keserakahan dan kelaparan.
Hal ini disampaikan Kepala Gereja Katolik Roma itu saat memimpin Misa Malam Natal yang khidmat di Basilika Santo Petrus, Sabtu (24/12/2022) waktu setempat.
“Pria dan wanita di dunia kita, dalam kelaparan mereka akan kekayaan dan kekuasaan, bahkan memakan tetangga mereka, saudara laki-laki dan perempuan mereka,” kata Paus sambil duduk di sisi altar untuk sebagian besar Misa, melansir Reuters.
“Berapa banyak perang yang telah kita saksikan! Dan di berapa banyak tempat, bahkan hari ini, martabat dan kebebasan manusia diperlakukan dengan hina!”
Meski tak tidak secara khusus menyebut Ukraina dalam pidato itu, Paus sendiri telah dikenal menentang perang yang dilakukan Rusia. Ia menyebut apa yang dilakukan Kremlin adalah kekejaman dan agresi yang tidak beralasan.
“Seperti biasa, korban utama dari keserakahan manusia ini adalah yang lemah dan rentan,” katanya, menambahkan “dunia yang rakus akan uang, kekuasaan, dan kesenangan…”
“Saya pikir di atas semua anak-anak yang dilahap oleh perang, kemiskinan dan ketidakadilan, anak-anak yang belum lahir, miskin dan terlupakan,” tambahnya.
Dalam pidato itu, Paus juga menggambar kesejajaran antara bayi Yesus yang lahir di palungan dan kemiskinan saat ini.
“Di palungan penolakan dan ketidaknyamanan, Tuhan membuat dirinya hadir. Dia datang ke sana karena di sana kita melihat masalah kemanusiaan kita: ketidakpedulian dihasilkan oleh keserakahan untuk memiliki dan mengkonsumsi,” ujarnya.
Awal bulan ini, Paus juga mendesak orang-orang untuk mengurangi pengeluaran untuk perayaan dan hadiah Natal dan mengirimkan selisihnya ke Ukraina untuk membantu mereka melewati musim dingin.
Misa yang dipimpin Paus pada tahun ini dihadiri sekitar 7.000 orang setelah beberapa tahun dibatasi karena Covid. Sekitar 4.000 orang lainnya berpartisipasi di luar Lapangan Santo Petrus. (admin-TB)